Dalam laporan keuangan EXCL yang telah diaudit dan disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/2/2019), EXCL mencatatkan pendapatan Rp 23,00 triliun, naik Rp 899 miliar dari tahun sebelumnya Rp 22,9 triliun.
Layanan data masih menjadi kekuatan utama EXCL. Sepanjang 2018, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 15,81 triliun, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya Rp 14,05 triliun.Layanan non-data tercatat minus 34% di akhir 2018 sebesar Rp 4,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 6,02 triliun. Adapun, layanan telekomunikasi lain tercatat sebesar Rp 1,06 triliun, tumbuh 9% dari 2017 sebesar Rp 980 miliar.
Beban pokok pendapatan perusahaan turun dari Rp 14,55 triliun di akhir 2017 menjadi Rp14,42 triliun pada 2018. Sementara, kewajiban naik 13% menjadi Rp 39,2 triliun dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar Rp 34,69 triliun.
Ekuitas EXCL tercatat sebesar Rp18,34 triliun atau turun 15% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat Rp 21,6 triliun, sementara aset naik 2% menjadi Rp 57,6 triliun dari tahun 2017 sebesar Rp 56,3 triliun.
Buruknya kinerja ini melanjutkan kinerja kuartal III/2018 di mana rugi tercatat Rp 144,81 miliar dari untung pada kuartal III/2017 sebesar Rp 238 miliar.
Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan memperkuat layanan data dengan memperluas ekspansi BTS (Base Transceiver Station). Saat ini perusahaan memiliki lebih dari dari 51.000 BTS 3G dan hampir 30.000 BTS 4G. Layanan 4G XL Axiata saat ini tersedia di sekitar 400 kota. (tas)
http://bit.ly/2BCFnDM
February 15, 2019 at 09:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Badai Belum Berakhir, Rugi XL Tahun Lalu Bengkak Rp 3,29 T"
Post a Comment