"Ada informasi itu [tarif Tol Trans Jawa kemahalan], saya sedang coba untuk ... karena ini kan banyak sekali BUJT-nya, ada Jasa Marga, Astra, Waskita, Sumber Mitra Jaya, harus saya kumpulkan dulu, kita diskusikan. Saya sedang minta BUJT buat jadwalnya [jadwal pertemuan]," kata Basuki usai memberi sambutan dalam Pembukaan Pameran PUPR 4.0 Expo, Senin (11/2/2019).
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, ATRINDO (Asosiasi Truk Indonesia) mengeluhkan mahalnya tarif Tol Trans Jawa, sehingga untuk melakukan pengiriman logistik, banyak pengusaha yang lebih memilih Jalur Pantura.
Menurut Basuki, banyaknya supir truk yang memilih Jalur Pantura bukan semata-mata karena tarif Tol Trans Jawa yang terlalu mahal. Pasalnya, Basuki menjelaskan telah melakukan penyederhanaan golongan bagi para pengguna jalan tol, sehingga tarif seharusnya bukan menjadi alasan utama mengapa banyak truk yang memilih Jalur Pantura.
"Sebetulnya dengan integrasi, logistik itu turun sudah banyak ya. Yang tadinya golongan I, kemudian II, III, IV, V. Golongan I misalnya 10, golongan II kan 1,5, golongan III 2, golongan IV 2,5, golongan V 3. Sekarang hanya tinggal tiga golongan, golongan I, golongan II, dan golongan III 1,5, kemudian golongan IV dan golongan V 2. Itu turunya sudah banyak tapi mungkin masih merasa [mahal] ya," jelas Basuki.
"Beberapa tulisan di media itu saya baca ada alasan kenapa mereka lebih suka ke Pantura. Misalnya di Pantura mereka bisa ke warung dengan harga Rp 10 ribu, di rest area kan lebih mahal. Jadi tidak semata-mata tarif tolnya menurut saya. Mereka juga bisa ganti ban di mana saja. Ya yang gitu-gitu juga jadi perhatian," tandasnya.
Simak video soal wacana jalur tol khusus untuk motor di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus)
http://bit.ly/2I5DS6I
February 11, 2019 at 09:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bantah Tol Mahal, PUPR: Truk Pilih Pantura Karena Warung"
Post a Comment