Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menduga mahalnya harga avtur karena adanya monopoli harga avtur oleh Pertamina. Namun Kementerian BUMN menampik tudingan mahalnya harga avtur. Deputi Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menilai harga avtur Indonesia sejauh ini dinilai masih kompetitif.
Simak informasinya dalam Closing Bell CNBC Indonesia (Selasa, 12/02/2019) di video berikut ini.
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2X1vo47
February 13, 2019 at 05:10PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Kemarin Keok, Euro Hari Ini Pukul Balik Dolar AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan Rabu (17/4/19) baru berjalan 9 jam, euro sudah berh… Read More...
Kagumi Pemilu RI, Korsel: Ini Gambaran Kematangan DemokrasiJakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom mengungkapkan keka… Read More...
Jokowi Pantau Quick Count Pilpres di Djakarta Theater
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akan memantau proses hitung… Read More...
Jonan Beberkan 4,5 Tahun Capaian Energi Era Jokowi
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 akan segera habis periode. Dalam 4,5… Read More...
Di TPS Ma'ruf Amin, Jokowi Unggul 3 Suara dari Prabowo
Jakarta, CNBC Indonesia - Perhitungan suara di TPS 051, Koja, Jakarta Utara selesai dilakukan. Pada… Read More...
0 Response to "Polemik Mahalnya Harga Avtur"
Post a Comment