Hal itu ia sampaikan Rabu (12/2/2019) saat kedua negara berusaha menuntaskan kesepakatan di tengah sengketa perdagangan yang membuat kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu saling menjatuhkan bea impor.
Bea masuk AS terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar akan naik menjadi 25% dari 10%, jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan pada batas waktu 1 Maret.
Mnuchin telah tiba di Beijing hari Selasa untuk melakukan perundingan dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Ia didampingi oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Mnuchin, ketika ditanya oleh wartawan saat meninggalkan hotelnya di Beijing, mengenai harapannya untuk kunjungan itu, menjawab "pertemuan yang produktif". Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia dapat melonggarkan tenggat waktu pengenaan tarif masuk bila memang kedua negara telah mendekati kesepakatan dagang. Ia juga berharap akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk merampungkan perjanjian itu.
Penasihat Trump sebelumnya menggambarkan 1 Maret sebagai "tenggat waktu yang tidak dapat diubah," tetapi Trump mengatakan kepada wartawan untuk pertama kalinya bahwa penundaan sekarang mungkin terjadi.
![]() |
Mnuchin dan Lighthizer dijadwalkan mengadakan pembicaraan pada Kamis dan Jumat pekan ini dengan Liu He, yang merupakan penasihat ekonomi utama Xi Jinping.
Proses perundingan di Beijing itu telah dimulai pada Senin dengan pertemuan tingkat wakil menteri yang mencoba membahas rincian teknis, termasuk mekanisme pelaksanaan perjanjian perdagangan apa pun.
Putaran pembicaraan terakhir di Washington Januari lalu berakhir dengan beberapa kemajuan, namun tidak ada kesepakatan yang dicapai. AS mengatakan masih ada banyak upaya yang perlu dilakukan sebelum perjanjian tercapai.
Saksikan video mengenai pernyataan Trump yang melonggarkan tenggat waktu perundingan berikut ini.
(prm/prm)
http://bit.ly/2N23uAg
February 13, 2019 at 08:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiba di China untuk Berunding, Pejabat Tinggi AS Buka Suara"
Post a Comment