Pengumuman di situs web Facebook mengatakan pembatasan di Indonesia mulai berlaku pada Senin pagi (4/3/2019) dan merupakan bagian dari "menjaga integritas pemilu di platform kami".
Facebook dan perusahaan internet lainnya menghadapi peningkatan pengawasan terhadap cara mereka menangani data pribadi pengguna. Jejarin sosial ini juga telah dicerca karena tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan penyalahgunaan platform oleh kelompok yang mencoba mempengaruhi pemilihan.
Para pengkritik mengatakan kepentingan asing khususnya Rusia. Facebook digunakan untuk memanen data pribadi dan menyebarkan iklan berbayar yang mungkin telah mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016 dan referendum Inggris tentang meninggalkan Uni Eropa (UE).
Foto: Halaman Facebook ditampilkan di layar komputer di Brussels, Belgia, 21 April 2010. REUTERS / Thierry Roge / File Photo
|
Indonesia akan mengadakan pemilihan umum presiden pada tanggal 17 April 2019. Kampanye memang sarat adu domba pemimpin petahana Joko Widodo (Jokowi) melawan mantan Jenderal Prabowo Subianto. Jokowi pernah mengalahkan Prabowo dengan perbedaan tipis oleh Widodo pada tahun 2014.
Pembatasan itu berlaku untuk setiap iklan yang berasal dari pengiklan yang berbasis di luar negeri. Facebook juga telah melarang iklan yang didanai asing untuk pemilihan Nigeria pada Februari dan untuk pemilihan Ukraina akhir bulan ini.
Untuk pemilihan Parlemen Eropa dan India yang akan datang, dikatakan pengiklan harus memiliki wewenang untuk membeli iklan politik dan alat baru akan memberikan informasi tentang anggaran iklan.
Termasuk jumlah orang yang dijangkau dan demografi tentang siapa yang melihat iklan, termasuk umur, jenis kelamin, dan lokasi.
Foto: Debat Calon presiden putaran kedua di Holten Sultan Jakarta, Minggu (17/2). Debat capres putaran kedua ini bertema energi, lingkungan hidup, infrastruktur, pangan, dan sumber daya alam. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
|
(dru)
https://ift.tt/2Hc0ekZ
March 05, 2019 at 11:00PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Facebook Larang Iklan Pilpres 2019 yang Didanai Asing"
Post a Comment