
Dalam sambutannya, Airlangga mengatakan industri keramik merupakan salah satu industri prioritas karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus ekspor.
Industri keramik nasional juga didukung ketersediaan bahan baku yang tersebar luas di tanah air seperti tanah liat (clay), feldspar, pasir silika, dolomite, limestone, dan batu granit.
Untuk mendorong daya saing industri keramik di dalam negeri, pemerintah telah menetapkan kebijakan safeguard (pengenaan Bea Masuk Tindak Pengamanan/BMTP) atas impor produk keramik sejak Oktober 2018 lalu.
Safeguard ini akan berlaku selama tiga tahun dengan besaran 23% di tahun pertama, 21% di tahun kedua, dan tahun ketiga sebesar 19%.
Selain itu, pemerintah telah menaikkan PPh impor (Pasal 22) komoditas keramik menjadi 75% sejak 12 September lalu.
"Keberpihakan pemerintah jelas. Jadi sekarang sudah tidak ada alasan lagi industri keramik tidak bisa meningkatkan produksinya," kata Airlangga, Kamis (14/3/2019).
Saat ini, kapasitas terpasang industri keramik nasional mencapai 580 juta m2, terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Brasil.
Kendati demikian, produksi keramik nasional tahun lalu baru sebesar 370-380 juta m2, sekitar 65,51% dari total kapasitas terpasang.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Edy Suyanto, mengungkapkan pihaknya meminta pemerintah memberlakukan safeguard setelah kapasitas produksi industri keramik nasional menyusut, akibat digempur produk keramik impor asal China dan India dalam 4 tahun terakhir.
Berdasarkan data Asaki, dalam lima tahun terakhir, impor keramik meningkat rata-rata 16,23% per tahun.
"Di 2014, kami masih bisa menempati posisi kelima dengan total produksi 430-440 juta m2. Tapi sejak 2017 kita turun di posisi ke-9. Bisa terlihat di Keramika tahun ini ada optimisme dan antusiasme baru dengan dihadiri lebih dari 35 perusahaan keramik dalam negeri. Tahun lalu dan dua tahun lalu lebih sepi," jelas Edy di tempat yang sama.
Tahun ini, berkat adanya safeguard dan kenaikan PPh impor keramik, Edy memproyeksi kapasitas produksi industri keramik Tanah Air dapat naik 7% ke level 420-440 juta m2.
Adapun pada tahun lalu industri keramik nasional tumbuh di kisaran 5%. (wed/wed)
https://ift.tt/2CjaRPq
March 15, 2019 at 01:22AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapasitas Industri Keramik RI 580 Juta M2, Tapi Produksi 65%"
Post a Comment