Dalam kesempatan tersebut, Jokowi ternyata sempat menyampaikan permintaan khusus kepada Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto. Bahkan, pesan ini sejatinya diberikan kepada seluruh industri otomotif tanah air.
"Saya sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, 2024 minimal satu juta [unit] harus keluar dari Indonesia. Caranya gimana, enggak mau tahu. Yang jelas saya lihat pak Prijono sudah salaman sama Menko dan Menperin," kata Jokowi.
 Foto: Presiden Joko Widodo dalam acara Peresmian Ekspor Perdana Isuzu Traga (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara) |
Jokowi memahami betul peningkatan ekspor akan membantu upaya pemerintah dalam menekan angka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang selama ini menjadi biang kerok perekonomian.
Berdasarkan catatan Jokowi, nilai ekspor otomotif saat ini hanya US$ 8 miliar. Apabila target ekspor 1 juta kendaraan itu terealisasi, maka nilai ekspor otomotif akan meningkat hingga tiga kali lipat.
"Jangan membayangkan kita gak bisa. Kita sering pesimis melihat angka-angka, kita sering tak percaya diri, sering pesimis. Karena apa? Karena kerja enggak pernah pakai target yang terukur dan realistis," jelasnya.
"Saya yakin, Insya Allah terwujud. Sekali lagi, defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan, bisa kita atasi dalam 4-5 tahun ke depan," jelasnya.
Pada tahun ini, PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan mulai mengekspor 120 unit Isuzu Traga ke Filipina. Hingga 2020, produk yang akan diekspor ke negara tersebut sebanyak 6.000 unit.
"Sehingga negara kita Indonesia bisa menjadi production hub bagi otomotif untuk di ekspor ke semua negara," jelasnya.
(dru)https://ift.tt/2PDuHe5
December 12, 2019 at 06:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekspor 1 Juta Kendaraan, Jokowi: Caranya Enggak Mau Tahu!"
Post a Comment