
Namun, apakah benar beberapa penerbangan menjadi sepi penumpang karena memasuki low season?
"Khusus di Indonesia, bulan Januari sampai dengan April mulai masuk low season, sepi demand," ujarnya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Minggu (10/2/2019). "Bisa dipahami Januari sampai dengan April low demand karena budget sudah tipis untuk liburan tahun baru dan Natal."
Selain itu, berbagai korporasi dan pemerintahan juga biasanya belum dapat mencairkan anggarannya sampai April sehingga perjalanan dinas otomatis berkurang di awal tahun, tambahnya.
"Masyarakat masih konsentrasi untuk budget pendidikan, menabung, baru merencanakan liburan. Jadi, paling April ke atas baru eksekusi rencana bepergian," kata Arista.
"Cuma sekarang ini lagi ramai heboh tiket pesawat mahal dan ada bagasi berbayar. Jadi, semua dihubung-hubungkan seolah-olah kena efek," tuturnya. "Ya kalau low demand enggak bisa diapa-apain, masyarakat ogah pergi juga."
Sepinya pengguna angkutan udara juga dirasakan salah seorang penumpang.
"Pada Januari 2019, saya terbang di pesawat yang sepi dari Jakarta ke Surabaya, sekitar empat baris di depan saya kosong, di sebelahnya juga," kata Retno D Agustina, seorang pegawai swasta yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur.
"Jadi, saya bisa pindah tempat duduk agar deket ke jendela," kata perempuan berusia 24 tahun itu kepada CNBC Indonesia.
Simak video mengenai mahalnya harga tiket pesawat berikut ini.
(prm)http://bit.ly/2I1C9iI
February 10, 2019 at 11:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Benarkah Maskapai Sepi Penumpang karena Low Season?"
Post a Comment