
Kemarin, IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,05%. Perdagangan berlangsung kurang semarak dengan nilai transaksi Rp 8,27 triliun, jauh di bawah rata-rata nilai transaksi harian sejak awal tahun yaitu Rp 10,16 triliun.
Sementara rupiah yang nyaris seharian melemah justru mampu menguat 0,06% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kala penutupan pasar spot. Dolar AS pun berhasil didorong ke bawah Rp 14.100.
Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 1,8 basis poin (bps). Penurunan yield menandakan harga instrumen ini sedang naik, mungkin terbantu tingginya permintaan dalam lelang.
Pelaku pasar bergerak hati-hati pada perdagangan kemarin. Sebab, investor menantikan petunjuk dari dialog dagang lanjutan antara AS dan China yang digelar di Washington mulai Selasa waktu setempat.
Perundingan akan memasuki masa penting pada Kamis-Jumat, yaitu dialog tingkat menteri. Delegasi Washington dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sementara rombongan dari Beijing dikomandoi Wakil Perdana Menteri Liu He.
Sejauh ini hawa yang tercipta amat positif. Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan bahwa rangkaian dialog dengan China sudah menghasilkan kemajuan yang signifikan.
"Kami mencapai banyak kemajuan. Tidak ada yang menduga ini sebelumnya," ujar Trump, mengutip Reuters.
Namun karena belum ada 'penerawangan' yang jelas (ya karena dialognya belum dimulai juga), investor memilih menonton dari pinggir lapangan. Tampaknya aksi ambil risiko tidak terlihat, yang ada justru bermain aman. Sikap investor yang hati-hati ini terlihat dari penguatan dan pelemahan di pasar keuangan Asia yang tipis-tipis saja.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
http://bit.ly/2tspQSt
February 20, 2019 at 12:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cermati 'Suasana Kebatinan' di Washington"
Post a Comment