Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak.
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menyatakan sinergi antara kedua perusahaan ini merupakan realisasi dari kerja sama Government to Government (G to G) yang sudah terjalin cukup erat sebelumnya.
"MoU ini menjadi payung untuk membangun sinergi bisnis yang saling menguntungkan antara kedua perusahaan. Kerja sama ini mencakup kerja sama secara strategis maupun operasional," ujar Heru melalui keterangan resminya, Selasa (26/2/2019).
Menurut Heru, kedua pihak akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama mulai dari bidang hulu hingga hilir, bukan hanya di kedua negara namun juga peluang bisnis lainnya di luar wilayah Indonesia dan Malaysia, misalnya, lanjut Heru, ke negara lain seperti pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan bersama peluang bisnis di benua lain.
Kerja sama yang bisa dilakukan, di antaranya adalah penelitian dan pengembangan, studi eksplorasi migas termasuk penerapan teknologi di blok migas dengan kesulitan CO2 tinggi, perdagangan sejumlah produk migas dan turunannya (kondensat dan petrokimia), dan energi terbarukan.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
|
Di bidang niaga, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia (Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong) dengan bagian produksi di Indonesia (Lapangan Jabung dan Ketapang).
"Dalam rangka penyediaan energi masa depan, masih banyak yang harus kita lakukan bersama. MoU ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional," pungkas Heru.
Saksikan video mengenai perbandingan antara Pertamina dan Petronas.
(prm)
https://ift.tt/2Ti8WV8
February 26, 2019 at 11:08PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina-Petronas Kerja Sama Migas dari Hulu ke Hilir"
Post a Comment