Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjabarkan, dalam periode tahun 2015-2030 secara total Indonesia membutuhkan 9 juta tambahan pekerja digital.
"Menurut World Bank dan McKinsey tahun 2015 sampai 2030 kita butuh 9 juta tambahan digital talent 600 ribu per tahun agar bisa keep up dengan perkembangan," kata Rudiantara usai acara Seminar Nasional: Kolaborasi Milenial dan Fintech Menyongsong Revolusi Industri 4.0 di Universitas Sebelas Maret, Solo, Sabtu (9/3/2019).
Rudiantara menambahkan, ekonomi Indonesia pada tahun 2030 akan setara dengan gabungan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara. Pada tahun yang sama, Indonesia juga akan berada di puncak bonus demografi. Artinya, jumlah orang Indonesia yang usia produktif tahun 2030 dua kali lipat dari yang non-produktif.
Selain itu, di tahun 2030 juga diprediksi masyarakat consumer class akan bertambah 90 juta menjadi 135 juta orang dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5%. Jika pertumbuhan ekonomi mencapai 7%, maka masyarakat consumer class mencapai 187 juta orang.
"Bayangkan kita lebih mempunyai daya beli, lebih kaya. GDP per kapita kita yang sekarang 4000-an akan mencapai 10 ribu atau 9 ribuan," ungkapnya.
Rudiantara menyatakan, perusahaan sekelas Google saja bahkan sulit mencari teknisi. Ke depan tantangan akan lebih jauh lagi di mana orang tidak membutuhkan ijazah untuk bekerja. Hanya butuh lulus tes keterampilan saja.
Ekonomi Digital
[Gambas:Video CNBC] (hps)
https://ift.tt/2Hl13I8
March 10, 2019 at 03:18AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setiap Tahun Indonesia Butuh 600 Ribu Pekerja Digital"
Post a Comment