Peluang Bagi Broker Kakap, BEI Bakal Rilis Waran Struktur

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengkaji penerbitan instrumen baru yakni structured warrants atau waran struktur. Instrumen derivatif tersebut disiapkan Bursa di tahun ini untuk memperdalam pasar keuangan dalam negeri.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan penerbitan structured warrants diharapkan mampu meningkatkan rata-rata nilai transaksi harian bursa. Hanya saja, Hasan masih enggan menyebutkan secara pasti kapan instrumen tersebut bakal dirilis.

BEI mengakui, rencana untuk menerbitkan instrumen derivatif lantaran mengacu pada bursa saham di negara tetangga seperti di Thailand, Malaysia, dan Taiwan yang telah lama memperdagangkan structured warrants.

"Kebutuhan akan waran struktur itu sudah ada, BEI sudah mendapat pernyataan kebutuhan awal dari para pelaku pasar, kemudian jika melihat bursa lainnya terutama yang dekat dengan kita struktur waran ini sudah ramai ditransaksikan," kata Hasan, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Hasan menjelaskan, structured warrants tersebut pada prinsipnya sama seperti waran yang diterbitkan oleh emiten sebagai produk turunan atau produk pemanis saat penawaran umum perdana saham atau penawaran umum terbatas (rights issue). Hanya saja, penerbit waran struktur ini adalah penggerak pasar atau liquidity provider seperti perusahaan efek dengan modal yang besar.

"Perusahaan efek ini akan bertindak sebagai pemegang saham untuk jaminan, siklusnya lebih panjang tidak harus ditebus maksimal dua tahun misalnya," ungkap Hasan.

Seperti diketahui, penerbitan instrumen derivatif adalah inisiasi yang dilakukan Bursa di tahun ini. Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, dengan mengembangkan produk turunan atau derivatif, akan mengurangi ketika ada risiko arus modal keluar, sehingga pasar saham dalam negeri akan tetap stabil.

"Structured warrants adalah salah satu inisiatif bursa di 2019 selain single stock futures (instrumen hedging saham), dan beberapa inisiatif yang kami jalankan, kami harapkan 2019 bisa selesai," tutur Inarno.

Sebelumnya BEI juga bakal menerapkan batas auto rejection kenaikan harga waran yang melebihi harga saham terakhir yang mendasari waran tersebut. Dengan demikian, nantinya investor tak akan bisa melakukan order atas waran di harga yang sama dengan harga saham underlying-nya. (tas)

Let's block ads! (Why?)