Kenaikan juga terjadi pada harga minyak nasional Sumatra Light Crude (SLC) menjadi US$57,46 per barel, atau naik sebesar US$1,83 per barel dari Desember 2018.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan pihaknya mencatat peningkatan harga ICP dan SLC ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Januari 2019 bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Pasalnya, laporan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menyebut adanya penurunan produksi minyak dari negara-negara OPEC maupun Non-OPEC sebesar 1,27 juta barel per hari (bph) yang berlaku sejak Januari 2019 serta turunnya pasokan minyak mentah global pada Desember 2018 sebesar 350 ribu bph.
Foto: Infografis/ ICP Terjun Bebas di Penghujung 2018 / Aristya Rahadian Krisabella
|
Bahkan, ekspor minyak mentah Arab Saudi pun turun 639 ribu bph menjadi 7,5 juta bph di Desember lalu dibandingkan bulan sebelumnya.
Di samping itu, meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China setelah kedua negara melakukan pertemuan di Beijing juga menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan harga minyak mentah di kawasan Asia.
Hal ini sejalan juga dengan pengenaan sanksi Amerika Serikat kepada Perusahaan Minyak Venezuela yang dapat menyebabkan tertundanya pemulihan produksi negara tersebut.
OPEC juga mencatat penurunan jumlah rig minyak global pada Desember 2018 dari 1.944 rig menjadi 1.911 rig. Berdasarkan laporan Baker Hughes pada Januari 2019, jumlah rig minyak di Amerika Serikat pada Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 23 rig, menjadi 862 rig.
Adapun, sebagai informasi, untuk periode Januari 2019, tercatat harga Dated Brent naik dari US$57,39 per barel menjadi US$59,46 per barel. Brent (ICE) naik dari US$57,67 menjadi US$60,24 per barel.
Sementara WTI (Nymex) naik dari US$48,98 menjadi US$51,55 per barel. Kemudian, Basket OPEC naik dari US$56,94 per barel menjadi US$58,62.
Simak video mengenai proyeksi harga minyak dunia berikut ini.
(prm)http://bit.ly/2t3IAHQ
February 06, 2019 at 03:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Turunnya Produksi Global Bikin ICP Januari Makin Mahal"
Post a Comment