
Selama sepekan, harga batu bara sudah terdongkrak 2,05% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harganya masih tercatat melemah 4,06%.
Sejumlah sentimen positif mewarnai pergerakan harga batu bara yang sudah naik selama empat hari perdagangan secara beruntun.
Kuatnya optimisme damai dagang Amerika Serikat (AS)-China membuat pelaku pasar batu bara ikut sumringah. Sebab bila hubungan dagang kedua negara kembali lancar, maka permintaan di sektor manufaktur juga akan meningkat. Akibatnya permintaan batu bara bisa meningkat.
Selain itu, pada pekan lalu Biro Statistik Nasional China (NBS) mengumumkan bahwa konsumsi batu bara Negeri Panda pada tahun 2018 masih meningkat sebesar 1%. Padahal di tahun tersebut, China mengalami perlambatan ekonomi yang cukup parah, bahkan yang paling lambat sejak 1990.
Meningkatnya konsumsi dari China tentu saja membuat pasar bergairah. Pasalnya, setengah dari konsumsi batu bara dunia sudah dipegang oleh China sendirian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm)
https://ift.tt/2XzGxt4
March 04, 2019 at 03:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Berpotensi Meningkat, Harga Batu Bara Kembali Naik"
Post a Comment